Selasa, 03 September 2013

Merdeka dengan Hijab



Cerita ini aku sampaikan, sebuah catatan hidup yang teramat  berharga. Aku dikenal sebagai seorang anak yang tak kenal diam. Aku selalu punya kesibukan tersendiri di tiap hari-hariku. Sejak kecil aku sangat suka dengan kesenian. Bisa dibilang aku berbakat di bidang seni. Yah..aku hobi menggambar dan menari, oleh sebab itu sejak duduk di bangku taman kanak-kanak aku sering mengikuti berbagai kompetisi. Alhamdulillah, bakatku juga berbuah hasil positif.  Bakatku ini terus aku asah dan kembangkan hingga saat aku duduk di sekolah dasar. Ketertarikan lain pun muncul ketika itu, aku cenderung suka dengan kaligrafi. Hmm..lukisan asma Allah yang indah. Masih teringat jelas senyum bahagiaku saat aku terpilih menjadi wakil untuk mengikuti lomba menggambar kaligrafi dan membaca Al-Qur’an dengan tartil. Alhamdulillah, itu semua berkat kesabaran mama yang selalu membimbing dan mengajariku tentang indahnya berIslam. Mama juga mengajariku untuk mengenakan jilbab, tetapi saat itu aku masih belum bisa berjilbab, hehe..yah, aku belum seberapa paham dengan ketentuan yang satu itu. Hanya saja aku sering memperhatikan mama, beliau selalu mengenakan jilbab panjangnya yang cantik bila keluar rumah atau bepergian kemana saja. 

Aku senang berada dalam duniaku, bagaimanapun keadaannya saat itu aku tetap bersyukur. Meski ejekan  terus menghujamku, yah..mungkin teman-teman iri denganku. Hal tersebut tidak menjadikanku minder dengan kemampuan yang aku miliki. Kata mama, aku harus terus maju gapai semua cita-citaku, mengembangkan bakatku tanpa melanggar aturan agama dan yang terpenting bisa membanggakan orang tua. Beranjak remaja, hobi dan bakatku semakin menonjol. Banyak kompetisi yang aku ikuti hingga menjadi kebanggaan tersendiri atas kerja keras dan latihan saat itu. Di masa remaja, saat itu aku duduk di bangku SMA dan aktif di beberapa kegiatan ekstra kurikuler, menjadi anggota paskibra, pemain basket, dan saat itu aku juga masih sering mengisi acara serta mengikuti kompetisi dance, yah..aku tak bisa diam jika mendengar alunan beat musik yang mengantar tubuhku ikut bergerak mengikutinya dengan mencoba ciptakan gerakan-gerakan energik yang baru. Aku juga mulai mengikuti kajian keagamaan di sekolah. Yah, lagi-lagi aku tertarik dengan hal baru yang ada saat itu. Sebuah komunitas yang mengantarku pada cahayaNya. Komunitas islami yang dibimbing langsung oleh guru-guru agama kami. Di komunitas itu aku juga menjadi salah satu pengurusnya, yaitu sebagai tim kreatif. Tiap pekan slalu mengeksplor informasi dan berita yang populer saat itu, membuat artikel, wawancara dan membuat desain mading semenarik mungkin. Aku sangat senang melakukan rutinitas itu dan lagi teman-teman banyak yang membantuku. Rindu masa-masa itu :'). 

Hingga pada suatu ketika, diriku merasa malu. malu sekali saat seorang temanku bertanya, "kenapa kamu tak memakai jilbab?". Aku hanya bisa tersenyum malu. betapa tidak, padahal rasanya tercabik sekali hatiku.  Hidayah menghampiriku saat itu, saat aku tertarik untuk membaca sebuah buku yang berjudul "Neraka Bukan Untukmu". Banyak hal baru yang aku ketahui setelah membacanya, serasa cahaya itu menelusuri hatiku yang selama ini jauh dariNya. Sebuah nasihat dan pelajaran berharga buatku, hingga sejak saat itu aku mantapkan diri untuk berhijrah. Aku muslimah, maka aku wajib untuk mengenakan jilbab. Totalitas mulai dari seragam sekolah dan baju keseharianku, ku ganti dengan yang baru. Alhamdulillah orang tuaku juga menyambut baik niatanku itu. Ternyata tak seperti yang aku bayangkan sebelumnya, saat aku pergi ke sekolah dengan pertama kalinya aku mengenakan jilbab, banyak pelukan hangat dan pujian manis hingga buatku terharu kado-kado berharga pun teruntuk diriku  Subhanallah, Allah ya Kariim. moga langkah itu kian menjadikanku selalu istiqomah. :)